Sabtu, 29 September 2018

Lesi Saraf Hypoglossal

Lesi saraf hypoglossal bisa terjadi pada pasien pasca stroke dan juga problem saraf tepi regio cervical. Fungsi saraf hypoglossal sebagai penggerak lidah. Saraf hypoglossal mensuplai semua otot intrinsic dan tiga dari empat otot extrinsic (genioglossus, styloglossus dan hyoglossus).




1. Klinis 
Cidera pada saraf hypoglossal melumpuhkan setengah bagian ipsilateral dari lidah. Khususnya peripheral lesion, lidah mengalami atropy dan tampak berkerut. Pasien mengalami kesulitan untuk mengunyah, sulit menelan dan bicara dengan lambat.
• Mintalah pasien untuk menjulurkan lidah; amati ujung lidah menyimpang ke arah lateral. Ketika dijulurkan, lidah menyimpang:
- Ke arah yang berlawanan dengan lesi jika terjadi permasalahan supranuclear
- Ke arah lesi dalam kasus peripheral lesion atau nuclear lesion.
• Mintalah pasien untuk mendorong lidah ke arah lateral melawan bagian dalam pipi sambil menahan gerakan ini dengan jari tangan Anda di luar pipi.


2. MANIPULASI

2.1. Submandibular
  • Lokasi
Ikuti tepi anterior dari otot sternocleidomastoid sampai dengan sudut mandibular. Setelah menggerakkan otot sternocleidomastoid ke arah posterior, Anda akan menemukan saraf hypoglossal di dalam external carotid artery.
Kita dapat mengikuti saraf ini sejauh greater horn of the hyoid bone, hati-hati jangan salah mengenali otot ini dengan saraf lingual (trigeminal, V3).
  • Direct technique
Mintalah pasien untuk memutar kepala ke arah yang berlawanan dengan arah saraf yang sedang ditangani. Dengan jari telunjuk tangan Anda yang menyentuh dagu, carilah saraf hypoglossal di bagian posterior dari lantai mulut, di depan sudut mandibular dan di belakang otot mylohyoid.
Dengan jari tangan occipital Anda, sentuhlah saraf hypoglossal di arah posterior dari sudut mandibular.
Berikan sedikit tension pada saraf hypoglossal diantara sentuhan dua jari Anda dan ikuti “listening” dari jaringan ini, sampai Anda merasakan saraf ini rileks.
  • Indirect technique
Saraf hypoglossal bereaksi terhadap teknik glide-induction sama seperti reaksinya terhadap teknik kompresi-induksi.
Lakukan sentuhan ringan pada titik sensitif di sepanjang saraf hypoglossal dan tangani area sensitif tersebut dengan induksi.
Manipulasi yang pernah kita pelajari untuk vertebral artery juga dapat dilakukan, karena dengan teknik manipulasi tersebut kita dapat memberikan efek pada saraf glossopharyngeal, vagus dan accessory. (tidak dibahas)
  • Teknik kombinasi
Karena koneksinya dengan ansa cervicalis, saraf hypoglossal penting untuk manipulasi dikombinasikan dengan cervical spine untuk menangani fiksasi cabang-cabang dorsal C2 dan C3.

Pasien diminta untuk memutar kepala sedikit ke arah yang berlawanan dengan arah saraf yang akan ditangani. Dengan jari telunjuk tangan contralateral, carilah sensitive bud (tonjolan sensitif) di cabang posterior cervical dan berikan kompresi yang sangat ringan .
Dengan tangan yang lain, sentuhlah saraf hypoglossal, di luar greater horn of the hyoid bone (tanduk besar tulang hyoid). Kuatkan dengan jari telunjuk dan sentuhlah dengan jari tengah.
Tangani dengan melakukan double induction di masing-masing titik sentuhan sampai Anda merasakan titik-titik tersebut menjadi rileks.

2.2. Titik-titik kunci untuk mekanisme craniosacral
Agar efek treatment Anda lebih global, selalu lakukan evaluasi pada mekanisme craniosacral dan mekanisme pernafasan, khususnya di area-area sbb:
• Dura mater (posterior cerebral fossa, tentorium cerebelli)
• Occiput: occipital condyle, foramen magnum
• Atlanto-occipital dan atlanto-axial articulation

2.3. Indikasi
Motor control pada lidah
Saraf hypoglossal adalah saraf motorik utama pada lidah. Perlu diingat bahwa lidah bergerak melalui kerja gabungan 17 otot, yangmana keseimbangan dan koordinasinya harus sempurna untuk menjamin keselarasan gerakan mulut dan gigi.

Carilah abnormal tension di saraf hypoglossal dalam kasus:
  • Prognathism
  • Malocclusion
  • Kesulitan menelan
  • Elocution dysfunction
Kita perlu memeriksa saraf hypoglossal selama melakukan treatment orthodontic berdurasi lama, atau ketika terjadi keterlambatan progress.

3. Latihan Gerak Lidah berdasarkan pola gerak PNF 

PNF pada prinsipnya mengaktivasi lidah. Gunakan ujung lidah atau jari tangan Anda dengan menggunakan sarung tangan untuk menstimulasi dan menahan gerakan lidah. Basahi ujung lidah agar tidak menimbulkan iritasi pada jaringan. Aplikasikan es ke lidah untuk meningkatkan stimulasi. Dengan menghisap es akan menstimulasi fungsi lidah dan mulut.

Di bawah ini gerakan-gerakan exercise lidah:
  • Menjulurkan lidah lurus ke depan
  • Menjulurkan lidah ke kiri dan ke kanan
  • Lidah menyentuh hidung
  • Lidah menyentuh dagu
  • Memutar lidah. (gerakan ini terkontrol secara genetik tetapi tidak semua orang dapat melakukannya)
Gerakan lidah lainnya yang perlu dilatih yaitu:
  • Menggetarkan lidah atau membuat vibrasi seperti orang bersenandung (gerakan ini perlu untuk mendorong makanan ke belakang di dalam mulut untuk persiapan gerakan menelan)
  • Menggerakkan lidah ke arah lateral di dalam mulut
  • Ujung lidah menyentuh langit-langit mulut di bawah gigi depan. Functional dysphonie
Lidah adalah struktur utama untuk artikulasi suara ketika berbicara. Di arah posterior, lidah menempel ke hyoid bone dan bagian atas larynx. Semua gangguan mobilitas lidah, baik psikologi maupun motorik, dapat mengganggu phonation dan ekspresi suara. 

  • Pasca operasi
Amati tension pada saraf hypoglossal pasca operasi leher, khususnya di bagian bekas operasi.

  • Pasca trauma
Lakukan evaluasi pada saraf hypoglossal pasca terjadi trauma cranial dan cervical.
Fiksasi pada dura mater di posterior cranial fossa dan vertebral canal
Kita merujuk pada indikasi yang berkaitan dengan:
• Fiksasi pada dura mater di dasar cranial di sekeliling foramen magnum
• Severe fixations pada occipital condyles pada bayi dan anak-anak
• Vertebrobasilar insufficiency.

  • Vertigo dan ketidakseimbangan
Karena peran sensoris yang dimiliki oleh saraf hypoglossal sehubungan dengan meninges pada posterior cerebral fossa dan basilar arteriovenous system, kita dapat memberikan efek pada masalah vertigo dan kehilangan keseimbangan.

  • Fiksasi pada upper cervical nerve root
Pada kasus severe fixation di tiga cervical nerve roots (C1, C2 dan C3), manipulasi pada saraf hypoglossal dapat dilakukan. Ansa cervicalis merupakan koneksi yang penting diantara cervical plexus dan saraf hypoglossal. 


Source : Ftr. Heru Purbo Kuntono, M.Kes


Terkait : Hipnoterapi, Hipnotis Karanganyar surakarta, Fisioterapi Karanganyar,Fisioterapi surakarta, Fisioterapi solo, Fisioterapi anak, Fisioterapi Stroke, Pijat bayi. SPA anak, Refleksi seluruh badan, Reflesksi bahu tangan punggung dan kaki.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel